Oleh : Manjilala, S.Gz, M.Gizi
Pembedahan adalah tindakan medis invasif yang memicu serangkaian perubahan metabolik dalam tubuh. Perubahan ini melibatkan pelepasan hormon stres dan mediator inflamasi, yang dapat menyebabkan pemecahan glikogen, lemak, dan protein untuk menyediakan energi yang diperlukan dalam proses penyembuhan dan respons imun.
Oleh karena itu, pengelolaan diet pasien sebelum dan sesudah pembedahan memainkan peran penting dalam keberhasilan operasi dan pemulihan. Artikel ini akan membahas secara rinci panduan diet pra-bedah, bahan makanan yang direkomendasikan, pembagian makanan sehari, serta contoh menu sehari.
Tujuan Diet Pra-Bedah
Diet pra-bedah bertujuan untuk:
- Memastikan status gizi pasien dalam kondisi optimal sebelum operasi.
- Menyediakan cadangan energi dan Gizi untuk mengatasi stres metabolik akibat pembedahan.
- Mendukung proses penyembuhan luka dan respons imun pasca-operasi.
Panduan Diet: Prinsip Gizi yang Dianjurkan
1. Energi
- Pasien gizi kurang: 35–40 kkal per kilogram berat badan per hari.
- Pasien gizi baik: 25–35 kkal per kilogram berat badan per hari.
- Pasien gizi lebih: 20–25 kkal per kilogram berat badan per hari.
2. Protein
- Gizi kurang: 1,5–2 g per kilogram berat badan per hari.
- Gizi baik atau lebih: 0,8–1,5 g per kilogram berat badan per hari.
3. Lemak
Menyediakan 20–25% dari total kebutuhan energi.
4. Karbohidrat
Mengisi sisa kebutuhan energi setelah dikurangi dari protein dan lemak.
5. Vitamin dan Mineral
- Vitamin A, B, C, dan K sangat dianjurkan untuk mendukung penyembuhan luka.
- Mineral penting dapat diberikan dalam bentuk suplemen jika diperlukan.
6. Cairan
- Kebutuhan cairan normal: 30–35 ml per kilogram berat badan per hari, atau 1500–3000 ml/24 jam.
- Pasien dengan hipovolemia atau hipervolemia: Asupan cairan disesuaikan dengan keseimbangan cairan tubuh.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan yang Dianjurkan
- Makanan Lunak:
- Bubur, nasi tim, kentang tumbuk.
- Sumber protein: telur, daging ayam tanpa kulit, ikan, tahu, dan tempe.
- Sayuran yang dimasak lembut seperti labu siam, wortel, dan bayam.
- Buah-buahan yang matang seperti pisang dan apel yang dihaluskan.
- Makanan Saring:
- Bubur saring, pure kentang, dan sup kaldu saring.
- Jus buah tanpa ampas.
- Telur rebus yang dihaluskan atau tahu saring.
- Makanan Cair:
- Kaldu daging, jus buah tanpa serat, teh manis, atau susu rendah lemak.
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
- Makanan berserat tinggi seperti sayur mentah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Makanan pedas, berminyak, atau digoreng.
- Minuman berkarbonasi, alkohol, dan kafein dalam jumlah tinggi.
Pembagian Makanan Sehari
Pembagian makanan sehari dilakukan berdasarkan jenis diet:
- Makanan Lunak:
- Sarapan: Bubur ayam tanpa minyak, telur rebus.
- Makan siang: Nasi tim dengan lauk ayam cincang dan sayur labu.
- Makan malam: Sup kentang dengan daging cincang.
- Camilan: Pisang matang atau yogurt rendah lemak.
- Makanan Saring:
- Sarapan: Bubur saring dengan tahu halus.
- Makan siang: Sup kaldu saring dan kentang tumbuk.
- Makan malam: Pure wortel dan kaldu daging saring.
- Camilan: Jus buah tanpa serat.
- Makanan Cair:
- Pagi: Teh manis hangat atau jus apel tanpa serat.
- Siang: Kaldu ayam tanpa lemak.
- Malam: Susu rendah lemak hangat.
Contoh Menu Sehari
Berikut adalah contoh menu sehari untuk pasien pra-bedah elektif:
- Sarapan:
Bubur ayam lembut tanpa minyak, telur rebus, dan teh manis. - Camilan Pagi:
Pisang matang atau jus apel tanpa ampas. - Makan Siang:
Nasi tim dengan ikan kukus, labu siam yang dimasak lembut, dan kaldu ayam. - Camilan Sore:
Yogurt rendah lemak atau pure kentang. - Makan Malam:
Sup kentang halus dengan daging ayam cincang, wortel yang dihaluskan, dan teh hangat. - Camilan Malam:
Susu rendah lemak hangat.
Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan Gizi yang tepat sebelum pembedahan memainkan peran penting dalam keberhasilan operasi dan pemulihan pasien. Dengan memilih bahan makanan yang tepat, membagi asupan makanan sehari secara seimbang, dan menghindari makanan yang tidak dianjurkan, pasien dapat mempersiapkan tubuh mereka dengan optimal. Diet yang dirancang dengan baik juga membantu mempercepat penyembuhan luka dan meminimalkan risiko komplikasi pasca-operasi.
Jika Anda atau orang terdekat akan menjalani pembedahan, konsultasikan rencana diet Anda dengan ahli gizi atau tim medis untuk memastikan asupan Gizi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
Referensi :
Suharyati, dkk. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Mar’atussholekhah, Syashah (2023) Asuhan Gizi Pasien Pra Bedah Close Fraktur Colum Femur Dextra dengan Diabetes Melitus dan Hipertensi di Ruang Rawat Inap Wijaya Kusuma D RSUD dr. Soedono Provinsi Jawa Timur. https://sipora.polije.ac.id/35059/
Balinda, Balinda (2024) Asuhan Gizi Pada Pasien Pra dan Pasca Bedah Dengan Diagnosa Medis Malignant Neoplasm, Overlapping Lesion of Lip, Oral Cavity and Pharynx di RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/17225/